Rekomendasi Olahraga Kardio dan Strength Training: Berapa Kali Seminggu yang Ideal?

 

takjanji.web.id-Olahraga adalah kebutuhan penting bagi kesehatan tubuh. Dengan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, banyak orang yang mulai mencari tahu jenis olahraga yang paling efektif dan frekuensi yang tepat untuk mencapai tujuan kebugaran mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya kombinasi antara olahraga kardio dan strength training, serta rekomendasi frekuensi yang ideal untuk setiap jenis olahraga. Kami juga akan menjawab pertanyaan yang sering muncul: "olahraga kardio berapa kali seminggu?"

Pentingnya Olahraga Kardio

Olahraga kardio, atau aerobik, merupakan jenis olahraga yang melibatkan gerakan berulang dan teratur dalam waktu tertentu. Beberapa contoh olahraga kardio yang umum dilakukan adalah jogging, bersepeda, lompat tali, dan berenang. Aktivitas ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru, serta membantu pembakaran kalori yang efektif.

Ketika Anda melakukan olahraga kardio, jantung dan paru-paru Anda bekerja lebih keras untuk memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Dengan rutin melakukan olahraga kardio, Anda akan meningkatkan efisiensi sistem kardiovaskular Anda, yang pada gilirannya membantu meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

Berdasarkan rekomendasi dari organisasi kesehatan, seperti World Health Organization (WHO), seseorang disarankan untuk melakukan olahraga kardio minimal 150 menit per minggu. Ini setara dengan sekitar 30 menit setiap hari, atau 5 hari dalam seminggu. Namun, bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau meningkatkan kebugaran, disarankan untuk meningkatkan durasi dan intensitas latihan kardio tersebut.

Kekuatan Melalui Strength Training

Di sisi lain, strength training adalah jenis olahraga yang bertujuan untuk membangun, memperbesar, dan menguatkan otot. Latihan ini tidak hanya bermanfaat untuk membangun massa otot, tetapi juga untuk meningkatkan kekuatan tulang, mempercepat metabolisme, dan mengurangi risiko cedera.

Contoh olahraga yang termasuk dalam kategori strength training antara lain angkat beban, squat, push-up, dan sit-up. Berbeda dengan kardio yang fokus pada peningkatan kesehatan jantung, strength training berfokus pada penguatan otot dan tulang, yang juga sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Organisasi kesehatan merekomendasikan agar individu melakukan strength training setidaknya dua hingga tiga kali per minggu. Saat melakukan strength training, disarankan untuk melakukan 1-3 set per latihan dengan jumlah repetisi antara 8-12 kali. Ini akan membantu membangun kekuatan otot secara bertahap dan mengurangi risiko cedera.

Kombinasi yang Ideal: Kardio dan Strength Training

Kardio dan strength training memiliki manfaat yang berbeda, tetapi keduanya sangat diperlukan untuk mencapai kebugaran yang optimal. Dengan hanya fokus pada satu jenis latihan, Anda tidak akan mendapatkan manfaat maksimal yang dapat ditawarkan oleh kedua jenis olahraga ini. Menggabungkan keduanya dalam rutinitas olahraga mingguan Anda akan memberikan hasil yang lebih baik.

Melakukan olahraga kardio setiap hari tanpa disertai strength training dapat menyebabkan stres berlebih pada otot yang terus-menerus digunakan. Hal ini dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol, yang bisa berkontribusi pada penumpukan lemak di area perut. Dengan memasukkan strength training ke dalam rutinitas, Anda membantu meningkatkan massa otot, yang pada gilirannya akan meningkatkan pembakaran kalori bahkan saat Anda tidak berolahraga.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Penn State menunjukkan bahwa individu yang menambahkan strength training ke dalam rutinitas olahraga mereka dapat membakar lemak hingga 3 kilogram lebih banyak dibandingkan mereka yang hanya melakukan olahraga kardio. Ini menunjukkan bahwa kombinasi dari kedua jenis olahraga ini sangatlah efektif untuk mencapai tujuan kebugaran.

Rekomendasi Frekuensi Latihan

Dengan memahami manfaat dari olahraga kardio dan strength training, penting untuk mengetahui berapa kali sebaiknya masing-masing dilakukan dalam seminggu. Berdasarkan pedoman umum:

  1. Olahraga Kardio: Disarankan untuk melakukan minimal 20-30 menit olahraga kardio sebanyak 3-6 hari dalam seminggu. Ini dapat dilakukan dengan berbagai jenis kegiatan yang Anda nikmati, sehingga Anda lebih termotivasi untuk melakukannya secara rutin.

  2. Strength Training: Sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 hari per minggu. Anda dapat memilih hari yang berbeda untuk melakukan latihan ini, misalnya pada hari Selasa dan Kamis. Pastikan untuk memberikan jeda antar sesi latihan agar otot memiliki waktu untuk pulih dan memperbaiki dirinya sendiri.

Membuat Rutinitas yang Seimbang

Membuat rutinitas olahraga yang seimbang sangat penting untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan manfaat dari kedua jenis latihan tersebut. Jika Anda baru mulai berolahraga, mungkin akan sulit untuk langsung melakukan frekuensi latihan yang disarankan. Sebaiknya, mulai dengan dosis yang lebih kecil dan tingkatkan secara bertahap.

Contoh rutinitas yang bisa Anda coba adalah:

  • Hari Senin: 30 menit jogging (kardio)
  • Hari Selasa: Strength training (1 set squat dan 1 set push-up)
  • Hari Rabu: Istirahat atau aktivitas ringan
  • Hari Kamis: 30 menit bersepeda (kardio)
  • Hari Jumat: Strength training (1 set sit-up dan 1 set dumbbell press)
  • Hari Sabtu: 30 menit jalan cepat (kardio)
  • Hari Minggu: Istirahat

Dengan rutinitas yang bervariasi, Anda tidak hanya akan terhindar dari kebosanan, tetapi juga memaksimalkan manfaat dari setiap jenis olahraga.

Mengetahui "olahraga kardio berapa kali seminggu" adalah langkah awal yang baik untuk meraih tujuan kebugaran Anda. Kombinasi yang seimbang antara olahraga kardio dan strength training sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jantung, membangun otot, dan menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Dengan mengikuti rekomendasi frekuensi dan menciptakan rutinitas yang sesuai dengan kebutuhan Anda, Anda akan lebih mudah mencapai hasil yang diinginkan. Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuh Anda dan sesuaikan intensitas serta frekuensi latihan agar sesuai dengan kemampuan fisik Anda. Mulailah dengan perlahan, dan tingkatkan seiring dengan kemajuan yang Anda capai.

Lebih baru Lebih lama